Jumat, 18 September 2020

MAKALAH RADAR

 SISTEM KERJA

RADAR (Radio Detection and Ranging)

 

 

 

Nama : Warjuni, S.Pd

PPG :  IPA

Tahun : 2020

 

 

 

 

 

 

BAB 1

PENDAHULUAN

 

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Dalam kehidupan kita sering mendengar kata “ RADAR”, Radar adalah suatu sistem gelombang elektromagnetik yang berguna untuk mendeteksi, mengukur jarak dan membuat map benda-benda seperti pesawat terbang, berbagai kendaraan bermotor dan informasi cuaca (hujan).

Radar merupakan salah satu teknologi yang cukup berkembang dalam dunia penerbangan. Radar dapat menggantikan fungsi mata manusia untuk memantau objek pada jarak jauh dalam jangkauan yang telah ditentukan dalam spesifikasinya. Radar merupakan suatu sistem yang memanfaatkan gelombang elektromagnetik untuk mengidentifikasi jarak, ketinggian, arah, maupun kecepatan benda yang diam atau bergerak.

Istilah radar diciptakan pada tahun 1941 yang merupakan singkatan dari Radio Detection and Ranging. Radar digunakan dalam banyak konteks, termasuk dalam bidang pengendalian lalu lintas udara (Air Traffic Control) maupun laut, yaitu untuk mendeteksi pesawat ataupun kapal, baik ketika berada di landasan/dermaga maupun di udara/laut. Lalu bagaimanakah system kerja radar dan manfaatnya dalam berbagai bidang?

 

B. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan permasalahannya adalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan Radar dan sejarahnya?

2. Apa saja komponen dari Radar?

3. Apa saja jenis radar dan klasifikasinya?

4. Bagaimana prinsisp kerja atau system kerja Radar?

5. Apa saja manfaat radar dalam berbagai bidang?

C. TUJUAN DAN MANFAAT

Adapun tujuan dan manfaat dari penulisan makalah ini adalah:

1. Mengetahui sejarah dan pengertian radar

2. Mengetahui komponen dan klasifikasi radar

3. Memahami jenis radar dan klasifikasinya

4. Memahami system kerja radar

5. Memahami manfaat dari radar dalam berbagai bidang

BAB. II

PEMBAHASAN

 

1. PENGERTIAN RADAR

Radar adalah singkatan dari Radio Detection And (Radio) Ranging. Sesuai dengan namanya radar digunakan untuk mendeteksi posisi pesawat yang dinyatakan dengan arah atau azimuth yang mengacu pada arah Utara dan pada jarak (range) tertentu dari antena.

Panjang gelombang yang dipancarkan radar adalah beberapa milimeter hingga satu meter. Gelombang radio/sinyal yang dipancarkan dan dipantulkan dari suatu benda tertentu akan ditangkap oleh radar. Dengan menganalisa sinyal yang dipantulkan tersebut, pemantul sinyal dapat ditentukan lokasinya dan kadangkadang dapat juga ditentukan jenisnya. Meskipun sinyal yang diterima relatif lemah/kecil, namun radio sinyal tersebut dapat dengan mudah dideteksi dan diperkuat oleh radar.

 

Gambar radar antenna : https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Radar_antenna.jpg 

Radar bekerja dengan menggunakan gelombang radio yang dipantulkan dari permukaan objek.Radar menghasilkan sinyal energi elektromagnetik yang difokuskan oleh antenna dan ditransmisikan ke atmosfer. Benda yang berada dalam alur sinyal elektromagnetik ini yang disebut objek, menyebarkan energi elektromagnetik tersebut. Sebagian dari energi elektromagnetik tersebut disebarkan kembali ke arah radar. Antena penerima yang biasanya juga antenna pemancar menangkap sebaran balik tersebut dan memasukkannya ke alat yang disebut receiver.

Sedangkan alat pendeteksi konvensional, radar atau kepanjangannya Radio Detection and Ranging, menggunakan gelombang radio untuk pendeteksian. Jika gelombang yang dipancarkan mengenai benda (dalam hal ini adalah pesawat) akan berbalik arah, dan waktu yang diperlukan untuk kembali lewat alat penerima dapat mengetahui informasi jarak, kecepatan, arah, dan ketinggian.

Ketika kita menggunakan radar, kita pasti ingin mencapai salah satu dari tiga hal dibawah ini:

Mendeteksi kehadiran sebuah objek dari jarak jauh. Umumnya objek tersebut bergerak, seperti pesawat terbang. Tapi radar juga bisa digunakan mendeteksi objek-objek yang terkubur di dalam tanah. Dalam beberapa kasus, radar bisa mengenali tipe pesawat yang dideteksinya.

Mendeteksi kecepatan sebuah objek

Memetakan sesuatu, misalnya orbit satelit dan pesawat ruang angkasa.

 

2. SEJARAH SINGKAT RADAR

Seorang ahli fisika Inggris bernama James Clerk Maxwell mengembangkan dasar-dasar teori tentang elektromagnetik pada tahun 1865. Setahun kemudian, seorang ahli fisika asal Jerman bernama Heinrich Rudolf Hertz berhasil membuktikan teori Maxwell mengenai gelombang elektromagnetik dengan menemukan gelombang elektromagnetik itu sendiri.

Pendeteksian keberadaan suatu benda dengan menggunakan gelombang elektromagnetik pertama kali diterapkan oleh Christian Hülsmeyer pada tahun 1904. Bentuk nyata dari pendeteksian itu dilakukan dengan memperlihatkan kebolehan gelombang elektromagnetik dalam mendeteksi kehadiran suatu kapal pada cuaca yang berkabut tebal. Namun di kala itu, pendeteksian belum sampai pada kemampuan mengetahui jarak kapal tersebut.

Pada tahun 1921, Albert Wallace Hull menemukan magnetron sebagai tabung pemancar sinyal/transmitter yang efisien. Kemudian transmitter berhasil ditempatkan pada kapal kayu dan pesawat terbang untuk pertama kalinya secara berturut-turut oleh A. H. Taylor dan L. C. Young pada tahun 1922 dan L. A. Hyland dari Laboratorium Riset kelautan Amerika Serikat pada tahun 1930.

Istilah radar sendiri pertama kali digunakan pada tahun 1941, menggantikan istilah dari singkatan Inggris RDF (Radio Directon Finding), tetapi perkembangan radar itu sendiri sudah mulai banyak dikembangkan sebelum Perang Dunia II oleh ilmuwan dari Amerika, Jerman, Prancis dan Inggris. Dari sekian banyak ilmuwan, yang paling berperan penting dalam pengembangan radar adalah Robert Watson-Watt asal Skotlandia, yang mulai melakukan penelitiannya mengenai cikal bakal radar pada tahun 1915. Pada tahun 1920-an, ia bergabung dengan bagian radio National Physical Laboratory. Di tempat ini, ia mempelajari dan mengembangkan peralatan navigasi dan juga menara radio. Watson-Watt menjadi salah satu orang yang ditunjuk dan diberikan kebebasan penuh oleh Kementrian Udara dan Kementrian Produksi Pesawat Terbang untuk mengembangkan radar. Watson-Watt kemudian menciptakan radar yang dapat mendeteksi pesawat terbang yang sedang mendekat dari jarak 40 mil (sekitar 64 km). Dua tahun berikutnya, Inggris memiliki jaringan stasiun radar yang berfungsi untuk melindungi pantainya.

Pada awalnya, radar memiliki kekurangan, yakni gelombang elektromagnetik yang dipancarkannya terpancar di dalam gelombang yang tidak terputus-putus. Hal ini menyebabkan radar mampu mendeteksi kehadiran suatu benda, tetapi tidak pada lokasi yang tepat. Terobosan pun akhirnya terjadi pada tahun 1936 dengan pengembangan radar berdenyut (pulsed). Dengan radar ini, sinyal diputus secara berirama sehingga memungkinkan untuk mengukur antara gema untuk mengetahui kecepatan dan arah yang tepat mengenai target.

Sementara itu, terobosan yang paling signifikan terjadi pada tahun 1939 dengan ditemukannya pemancar gelombang mikro berkekuatan tinggi . Keunggulan dari pemancar ini adalah ketepatannya dalam mendeteksi keberadaan sasaran, tidak peduli dalam keadaan cuaca apapun. Keunggulan lainnya adalah bahwa gelombang ini dapat ditangkap menggunakan antena yang lebih kecil, sehingga radar dapat dipasang di pesawat terbang dan benda-benda lainnya. Hal ini yang pada akhirnya membuat Inggris menjadi lebih unggul dibandingkan negara-negara lainnya di dunia. Pada tahun-tahun berikutnya, sistem radar berkembang lebih pesat lagi, baik dalam hal tingkat resolusi dan portabilitas yang lebih tinggi, maupun dalam hal peningkatan kemampuan sistem radar itu sendiri sebagai pertahanan militer.

3. SISTEM KERJA RADAR

Konsep radar adalah mengukur jarak dari sensor ke target. Ukuran jarak tersebut didapat dengan cara mengukur waktu yang dibutuhkan gelombang elektromagnetik selama penjalarannya mulai dari sensor ke target dan kembali lagi ke sensor. Konsep radar hampir sama dengan metode seismik pada geofisika.

 

Gambar system kerja radar : https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Radar-31/konten5.html 

Radar pada umumnya beroperasi dengan menyebar tenaga elektromagnetik terbatas di dalam piringan antena yang bertujuan untuk menangkap sinyal dari benda yang melintas pada daerah tangkapan yang bersudut 20o – 40o. Ketika suatu benda masuk dalam daerah tangkapan antena, maka sinyal yang ditangkap akan diteruskan ke pusat sistem radar dan akan diproses hingga benda tersebut nantinya akan tampak dalam layar monitor/display.

Pengukuran Jarak

Transit waktu Salah satu cara untuk mengukur jarak suatu benda adalah dengan mengirimkan gelombang pendek sinyal radio (radiasi elektromagnetik) dan mengukur waktu yang dibutuhkan untuk refleksi untuk kembali. Jaraknya satu setengah dari waktu bolak balik (karena sinyal telah melakukan perjalanan ke target dan kemudian kembali ke penerima) dan kecepatan sinyal. Karena gelombang radio bergerak pada kecepatan cahaya, pengukuran jarak yang akurat membutuhkan kinerja perangkat elektronik yang tinggi. Dalam kebanyakan kasus, penerima tidak mendeteksi kembali sementara sinyal

sedang ditransmisikan. Melalui penggunaan duplexer, radar beralih antara transmisi dan menerima pada tingkat yang telah ditentukan. Efek yang sama memberlakukan jangkauan maksimum juga. Untuk memaksimalkanjangkauan, waktu antar pengiriman sinyal harus diperpanjang, disebut sebagai waktu yang pulsa pengulangan, atau timbal balik.

 

Frekuensi modulasi

cara lain pengukuran jarak didasarkan pada modulasi frekuensi. Frekuensi perbandingan antara dua sinyal jauh lebih akurat, bahkan dengan peralatan elektronik yang lebih tua, dari timing sinyal. Dengan mengukur frekuensi dari sinyal kembali dan membandingkan bahwa dengan yang asli, perbedaan dapat dengan mudah diukur. Teknik ini dapat digunakan dalam radar gelombang kontinu dan sering ditemukan di altimeter radar pesawat. Dalam sistem ini "pembawa" sinyal radar frekuensi modulasi dengan cara diprediksi, biasanya bervariasi atas dan ke bawah dengan gelombang sinus atau pola gigi gergaji pada frekuensi audio. Sinyal tersebut kemudian dikirim keluar dari satu antena dan menerima yang lain, biasanya terletak di bagian bawah pesawat terbang, dan sinyal dapat terus menerus dibandingkan dengan menggunakan frekuensi modulasi beat sederhana yang menghasilkan nada frekuensi audio dari sinyal kembali dan sebagian dari sinyal yang ditransmisikan.

 

4. KOMPONEN PENYUSUN RADAR

Ada tiga komponen utama yang tersusun di dalam sistem radar, yaitu antena, transmitter (pemancar sinyal) dan receiver (penerima sinyal) .

a. Antenna

 

Gambar 1. Antenna radar reflector berbentuk parabola

https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Radar-31/konten4.html 

 

Gambar 2. antenna radar merupakan dwikutub

https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Radar-31/konten4.html 

 

 

Gambar 3. antenna penangkap pusat system radar

https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Radar-31/konten4.html 

 

Antena yang terletak pada radar merupakan suatu antena reflektor berbentuk piring parabola yang menyebarkan energi elektromagnetik dari titik fokusnya dan dipantulkan melalui permukaan yang berbentuk parabola (gambar 1). Antena radar memiliki dua kutub (dwikutub) (gambar 2). Input sinyal yang masuk dijabarkan dalam bentuk phased-array (bertingkat atau bertahap). Ini merupakan sebaran unsur-unsur objek yang tertangkap antena dan kemudian diteruskan ke pusat sistem RADAR (gambar 3).

b. Transmitter (pemancar sinyal)

 

Gambar pemancar sinyal 

https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Radar-31/konten4.html 

Pada sistem radar, pemancar sinyal (transmitter) berfungsi untuk memancarkan gelombang elektromagnetik melalui antena. Hal ini dilakukan agar sinyal objek yang berada didaerah tangkapan radar dapat dikenali. Pada umumnya, transmitter memiliki bandwidth dengan kapasitas yang besar. Transmitter juga memiliki tenaga yang cukup kuat, efisien, bisa dipercaya, ukurannya tidak terlalu besar dan tidak terlalu berat, serta mudah dalam hal perawatannya.

c. Receiver (penerima sinyal )

Pada sistem radar, penerima sinyal (receiver) berfungsi sebagai penerima kembali pantulan gelombang elektromagnetik dari sinyal objek yang tertangkap oleh radar melalui reflektor antena. Pada umumnya, receiver memiliki kemampuan untuk menyaring sinyal yang diterimanya agar sesuai dengan pendeteksian yang diinginkan, dapat memperkuat sinyal objek yang lemah dan meneruskan sinyal objek tersebut ke pemroses data dan sinyal (signal and data processor), dan kemudian menampilkan gambarnya di layar monitor (display). Selain tiga komponen di atas, sistem radar juga terdiri dari beberapa komponen pendukung lainnya, yaitu

§ Waveguide, berfungsi sebagai penghubung antara antena dan transmitter.

§ Duplexer, berfungsi sebagai tempat pertukaran atau peralihan antara antena dan penerima atau pemancar sinyal ketika antena digunakan dalam kedua situasi tersebut.

§ Software, merupakan suatu bagian elektronik yang berfungsi mengontrol kerja seluruh perangkat dan antena ketika melakukan tugasnya masing-masing.

5. JENIS RADAR

Jenis-jenis Radar

a) Doppler Radar

Radar Doppler merupakan jenis radar yang menggunakan dfek Doppler untuk mengukur kecepatan radial dari sebuah obyek yang masuk daerah tangkapan radar. Radar jenis ini sangat akurat dalam mengukur kecepatan radial. Contoh Radar Doppler yaitu radar yang digunakan untuk mendeteksi cuaca.

b) Bistatic Radar

Radar Bistatic adalah jenis sistem radar yang mempunyai komponen pemancar dan penerima sinyal dipisahkan oleh suatu jarak yang dapat dibanding dengan jarak target. Obyek dideteksi berdasarkan pantulan sinyal dari obyek tersebut ke pusat antena. Contoh Radar Bistatic yaitu radar pasif.

 

6. KLASIFIKASI RADAR

a. Berdasarkan bentuk gelombang (Waveform) 

a. Continuous Wave/CW (Gelombang Berkesinambungan), merupakan radar yang menggunakan transmitter dan antena penerima (receive antenna) secara terpisah, di mana radar ini terus menerus memancarkan gelombang elektromagnetik. Radar CW yang tidak termodulasi dapat mengukur kecepatan targetmelalui serta posisi sudut target secara akurat. Radar CW yang tidak termodulasi biasanya digunakan untuk mengetahui kecepatan target dan menjadi pemandu rudal (missile guidance).

b. Pulsed Radars/PR (Radar Berdenyut), merupakan radar yang gelombang elektromagnetiknya diputus secara berirama. Frekuensi denyut radar (Pulse Repetition Frequency/PRF) dapat diklasifikasikan menjadi 3 bagian, yaitu PRF highPRF medium dan PRF low.

b. Berdasarkan Jumlah Antennanya

1) Radar Monostatis: Monostatic radar adalah jenis radar yang hanya memiliki sebuah antenna yang digunakan untuk memancarkan maupun menerima sinyal. Radar ini memiliki suatu bagian yang disebut duplexer untuk memisahkan antara penerima dan pemancar. Radar monostatic biasanya menggunakan bentuk gelombang (Waveform) Namun dapat juga menggunakan CW. Untuk desain radar monostatic CW digunakan suatu alat yang disebut circulator untuk memisahkan antara gelombang yang dipancarkan dan diterima. Radar jenis ini mendominasi jenis-jenis radar yang ada saat ini.

2) Radar Bistatis/Multistatis: Bistatic radar merupakan suatu jenis sistem radar yang komponennya terdiri dari pemancar sinyal (transmitter) dan satu atau lebih penerima sinyal (receiver), di mana kedua komponen tersebut terpisah. Kedua komponen itu dipisahkan oleh suatu jarak yang dapat dibandingkan dengan jarak target/objek. Objek dapat dideteksi berdasarkan sinyal yang dipantulkan oleh objek tersebut ke pusat antena. Berdasarkan pemancarnya radar Bi/Multistatic dapat dibagi lebih lanjut menjadi dua macam yaitu:

· Radar Bi-Static Kooperatif: Yaitu radar Bi-static yang pemancarnya sudah terintegrasi dengan unit radarnya, Contoh dari radar ini cukup banyak, di antaranya adalah radar OTH (Over The Horizon) seperti Jindalee dan radar Struna-1MU buatan Rusia.

· Radar Bi-Static Non-Kooperatif: Yaitu Radar Bi-static yang pemancarnya tidak terintegrasi dengan unit radarnya, misalnya adalah Silent Sentry buatan Lockheed martin yang memanfaatkan pemancar seperti Stasiun Televisi atau Radio.

 

7. APLIKASI DAN PEMANFAATAN RADAR DALAM BERBAGAI BIDANG

a. Prakiraan cuaca

Weather Radar, merupakan jenis radar cuaca yang memiliki kemampuan untuk mendeteksi intensitas curah hujan dan cuaca buruk, misalnya badai.

Wind Profiler, merupakan jenis radar cuaca yang berguna untuk mendeteksi kecepatan dan arah angin dengan menggunakan gelombang suara (SODAR).

Radar cuaca, juga disebut radar pengawasan cuaca/weather surveillance radar (WSR) dan radar cuaca Doppler, adalah sebuah jenis radar yang digunakan untuk mencari curah hujan, menghitung gerakannya, dan memperkirakan jenisnya (hujan, salju, hujan es dan lain-lain). Radar cuaca modern sebagian besar merupakan radar pulse- Doppler, mampu mendeteksi gerakan tetesan hujan di samping intensitas curah hujan. Kedua jenis data yang dapat dianalisis untuk menentukan struktur badai dan potensi mereka yang menyebabkan cuaca buruk.

Selama Perang Dunia II, operator radar menemukan bahwa cuaca yang menyebabkan gema pada layar mereka, masking target musuh potensial. Teknik yang dikembangkan untuk menyaring mereka, tetapi para ilmuwan mulai mempelajari fenomena. Segera setelah perang, kelebihan radar digunakan untuk mendeteksi curah hujan. Sejak itu, radar cuaca telah berkembang sendiri dan sekarang digunakan oleh layanan cuaca nasional, departemen penelitian di universitas, dan di siaran berita televisi. Gambar mentah secara rutin digunakan dan perangkat lunak khusus dapat mengambil data radar untuk membuat perkiraan jangka pendek posisi masa depan dan intensitas hujan, salju, hujan es, dan fenomena cuaca lainnya. Output Radar bahkan dimasukkan ke dalam model prediksi cuaca numerik untuk meningkatkan analisis dan perkiraan.

b. Militer

Airborne Early Warning (AEW), merupakan sebuah sistem radar yang berfungsi untuk mendeteksi posisi dan keberadaan pesawat terbang lain. Sistem radar ini biasanya dimanfaatkan untuk pertahanan dan penyerangan udara dalam dunia militer.

Radar pemandu peluru kendali, biasa digunakan oleh sejumlah pesawat tempur untuk mencapai sasaran/target penembakan. Salah satu pesawat yang menggunakan jenis radar ini adalah pesawat tempur Amerika Serikat F-14. Dengan memasang radar ini pada peluru kendali udara (AIM-54 Phoenix), maka peluru kendali yang ditembakkan ke udara itu (air-to-air missile) diharapkan dapat mencapai sasarannya dengan tepat.

Radar peringatan dini adalah sebuah sistem radar yang digunakan terutama untuk deteksi jarak jauh dari target, yaitu, memungkinkan pertahanan untuk waspada sedini mungkin sebelum penyusup mencapai target, memberikan pertahanan waktu maksimum yang akan beroperasi. Ini berbeda dengan sistem yang digunakan terutama untuk pelacakan atau gun laying, yang cenderung rentang lebih pendek tetapi menawarkan akurasi yang jauh lebih tinggi.

c. Kepolisian

Radar biasa dimanfaatkan oleh kepolisian untuk mendeteksi kecepatan kendaraan bermotor saat melaju di jalan. Radar yang biasa digunakan untuk masalah ini adalah radar gun (radar kecepatan) yang berbentuk seperti pistol dan microdigicam radar.

Radar kecepatan disebut juga sebagai pistol radar atau speed gun ataupun laser gun adalah alat pengukur kecepatan kendaraan bermotor dengan prisip Dopler, merupakan perangkat yang digunakan dalam penegakan hukum dan penelitian masalah lalu lintas.

Perangkat ini dapat berupa perangkat yang bisa dipegang dengan tangan (portabel) sehingga disebut sebagai radar gun, ataupun ditempatkan di atas mobil patroli polisi lalu lintas ataupun ditempatkan di atas jalan, untuk dua yang terakhir biasanya dilengkapi dengan kamera untuk merekam Tanda Nomor Kendaraan Bermotor/Plat nomor.

d. Pelayaran

Dalam bidang pelayaran, radar digunakan untuk mengatur jalur perjalanan kapal agar setiap kapal dapat berjalan dan berlalu lalang di jalurnya masing-masing dan tidak saling bertabrakan, sekalipun dalam cuaca yang kurang baik, misalnya cuaca berkabut.

e. Penerbangan

Dalam bidang penerbangan, penggunaan radar terlihat jelas pada pemakaian Air Traffic Control (ATC). Air Traffic Control merupakan suatu kendali dalam pengaturan lalu lintas udara. Tugasnya adalah untuk mengatur lalu lalang serta kelancaran lalu lintas udara bagi setiap pesawat terbang yang akan lepas landas (take off), terbang di udara, maupun yang akan mendarat (landing). ATC juga berfungsi untuk memberikan layanan bantuan informasi bagi pilot tentang cuaca, situasi dan kondisi bandara yang dituju. radar mempunyai kelebihan dalam komunikasi . radar yang sangat kuat dapat membantu pilot untuk melihat cuaca, layaknya pesawat terbang dan lain lain

 

8. FUNGSI RADAR

Secara umum radar menjalankan 3 fungsi utama yaitu:

1. Resolution

Merupakan fungsi radar untuk dapat memisahkan satu sinyal yang diinginkan dari beberapa sinyal hasil pantulan yang masuk ke bagian penerima dan fungsi radar untuk dapat memisahkan sinyal dari noise yang masuk ke bagian penerima. Idealnya seberapa dekat  atau  jauh  target  radar,  kecermatan  pendeteksian  harus  tetap  diperhatikan. Prinsipnya, semakin lebar bandwidth sinyal  yang disediakan  maka  akan  semakin  baik parameter resolusi, semakin jauh target radar maka dibutuhkan frekuensi kerja radar yang semakin tinggi dan semakin kecil main lobe dari antena maka pendeteksian posisi target akan semakin cermat.

2. Deteksi

Fungsi deteksi radar meliputi pendeteksian sinyal pantul dari  target radar yang diinginkan.  Namun  biasanya  sinyal  hasil  pantulan  akan  bercampur  dengan  berbagai macam sinyal yang tidak diinginkan seperti sinyal hasil gema (pantulan dari target lain) dan  noise.  Noise  dapat  dikurangi  dengan  design  penerima  radar  yang  baik  dan menggunakan sinyal transmisi dengan energi bit yang besar. Sinyal yang tidak diinginkan biasanya dapat diatasi dengan menggunakan filter dan signal processing methods.

3. pengukuran

Merupakan  fungsi  radar  yang  sebenarnya melekat  pada  akronim  Radar itu sendiri. Pada fungsi pengukuran, yang terpenting diketahui adalah kemampuan radar mengukur  parameter  pengukuran  tertentu  seperti  posisi  target  dalam  3  dimensi, velocity  vector  (kecepatan  target  dalam 3  dimensi  / koordinat),  angular  direction, vector angular velocity ( besarnya sudut dalam 2 dimensi).

 

 

9. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN RADAR

A. Kelebihan Radar :

§ Dapat mendeteksi target yang berada ditempat yang sangat jauh.

§ Dapat mengukur jangkauan dengan cepat dan teliti.

§ Dapat bekerja ditempat gelap dan disegala cuaca dengan uap, asap, kabut, dan sebagainya.

§ Kecepatan relative dari target yang dapat diukur.

B. Kelemahan Radar :

§ Aspek resolusi yang terbatas.

§ Gambar mentah (Raw video) yang mewakili sinyal yang kembali tidak mengindikasikan sudut target (target angle).

§ Sulit untuk membedakan objek-objek yang berdekatan.

§ Kadang-kadang sinyal yang kembali palsu.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB. III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Istilah radar diciptakan pada tahun 1941 yang merupakan singkatan dari Radio Detection and Ranging. Radar digunakan dalam banyak konteks, termasuk dalam bidang pengendalian lalu lintas udara (Air Traffic Control) maupun laut, yaitu untuk mendeteksi pesawat ataupun kapal, baik ketika berada di landasan/dermaga maupun di udara/laut.

2. Radar merupakan sistem gelombang elektromagnetik yang digunakan untuk mendeteksi, mengukur jarak dan membuat map benda-benda seperti pesawat terbang, kendaraan bermotor dan informasi cuaca / hujan.

3. Radar beroperasi dengan menyebar tenaga elektromagnetik terbatas didalam piringan antenna yang bertujuan untuk menangkap sinyal dari benda yang melintas pada daerah tangkapan sudut 20o dan 40o. ketika suatu benda masuk dalam daerah tangkapan antenna, maka sinyal yang ditangkap akan diteruskan kepusat system radar dan akan diproses hingga benda tersebut nanti akan tampak dalam monitor.

4. Radar memiliki 3 fungsi utama yaitu : resolution, deteksi dan pengukuran. Selain itu Radar bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam memprediksi cuaca, bermanfaat dalam bidang penelitian, Dalam bidang penerbangan, dalam bidang militer, dalam bidang komunikasi, dalam bidang melacak kendaraan, dalm bidang pelayaran dan penerbangan.

B. Saran

Perlunya peran pemerintah dalam pemanfaatan radar di berbagai bidang agar ditingkatkan lagi sehingga dapat menjaga keamanan dan keutuhan  Negara Indonesia dalam hal pananganan bencana misalnya ketika akan terjadi gempa,  kedaulatan NKRI dan lain sebagainya. Sehingga masrayakat akan lebih waspada dan mempersiapkan diriS.

 

 

 

 

 

 

SUMBER

§ Manfaat radar dalam kehidupan : https://manfaat.co.id/manfaat-gelombang-radar diakses tanggal 16 september 2020

§ Pamungkas Wahyu. Diktat kuliah radar dan navigasi. Dalam : https://www.researchgate.net/publication/307861432_Diktat_Kuliah_Radar_dan_Navigasi diakses tanggal 16 september 2020

§ PENGENALAN TEKNOLOGI RADAR UNTUK PEMETAAN SPASIAL DI KAWASAN TROPIS : https://media.neliti.com/media/publications/182626-ID-pengenalan-teknologi-radar-untuk-pemetaa.pdf  diakses tanggal 16 september 2020

§ Radar : http://www.fisikanet.lipi.go.id/utama.cgi?fenomena&136403991 diakses tanggal 16 september 2020

§ RADAR : https://id.wikipedia.org/wiki/Radar diakses tanggal 16 september 2020

§ Tjasyono, B. 2001. Mikrifisika Awan dan Hujan. Institute Teknologi Bandung. Bandung.

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar