Senin, 07 November 2011

KRITERIA PENILAIAN MEDIA PEMBELAJARAN

  • media pembelajaran yang dibuat:
    1. Powerpoint : 
    judul : 1. Sistem Pencernaan Pada Manusia dan Struktur Organ Pada Hewan Tertentu
    2. Keanekaragaman Hayati
    2. Poster : topik global warming
    3. Video : 
    Judul: 1. Keanakeragaman Hayati (Tumbuhan) Diseputaran Kebun Farmasi
    2. kenekaragaman Tumbuhan dikotil dan monokotil kampus 3 Paingan
    4. Powerpoint Link : Kerangka Kerja Pengajaran.
    5. Powerpoint : Klasifikasi Makhluk Hidup.

     
Penilaian terhadap media pembelajaran "Klasifikasi Makhluk Hidup" yang telah dibuat :
Kelebihan dan Kekurangan:
Aspek Rekayasa Perangkat Lunak
  • Efektif dan efisien dalam pengembangan maupun penggunaan media pembelajaran, Efektif
  • Reliable (handal), ya
  • Maintainable (dapat dipelihara/dikelola dengan mudah), ya
  • Usabilitas (mudah digunakan dan sederhana dalam pengoperasiannya), mudah digunakan
  • Ketepatan pemilihan jenis aplikasi/software/tool untuk pengembangan, tepat
  • Kompatibilitas (media pembelajaran dapat diinstalasi/dijalankan di berbagai hardware dan software yang ada), ya
  • Pemaketan program media pembelajaran terpadu dan mudah dalam eksekusi, ya
  • Dokumentasi program media pembelajaran yang lengkap meliputi: petunjuk instalasi (jelas, singkat, lengkap), trouble shooting (jelas, terstruktur, dan antisipatif), desain program (jelas, menggambarkan alur kerja program), tidak
  • Reusable (sebagian atau seluruh program media pembelajaran dapat dimanfaatkan kembali untuk mengembangkan media pembelajaran lain). ya
Aspek Desain Pembelajaran
  • Kejelasan tujuan pembelajaran (rumusan, realistis), belum tercantum
  • Relevansi tujuan pembelajaran dengan SK/KD/Kurikulum, sudah lengkap
  • Cakupan dan kedalaman tujuan pembelajaran, belum tercantum
  • Ketepatan penggunaan strategi pembelajaran, sudah tepat
  • Interaktivitas, ada interaksi
  • Pemberian motivasi belajar, sudah ada
  • Kontekstualitas dan aktualitas, belum lengkap
  • Kelengkapan dan kualitas bahan bantuan belajar, belum lengkap
  • Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran, sesuai
  • Kedalaman materi, sangat mendalam
  • Kemudahan untuk dipahami, sangat mudah,
  • Sistematis, runut, alur logika jelas, sudah tepat
  • Kejelasan uraian, pembahasan, contoh, simulasi, latihan, belum tercantum
  • Konsistensi evaluasi dengan tujuan pembelajaran, belum ada
  • Ketepatan dan ketetapan alat evaluasi, belum ada
  • Pemberian umpan balik terhadap hasil evaluasi, belum terencana
Aspek Komunikasi Visual
  • Komunikatif; sesuai dengan pesan dan dapat diterima/sejalan dengan keinginan sasaran, sesuai
  • Kreatif dalam ide berikut penuangan gagasan, kreatif
  • Sederhana dan memikat, sesuai
  • Audio (narasi, sound effect, backsound,musik), tidak termuat
  • Visual (layout design, typography, warna), sesuai
  • Media bergerak (animasi, movie), tidak tercantum
  • Layout Interactive (ikon navigasi), tidak dimuat.
    dibuat oleh;
    Warjuni Nim 091434029
    Pangeran Nim 091434037

KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

Media pembelajaran biologi SMA Kelas X Semester 1.
yang berisi SK dan KD sebagai Berikut:

Standar Kompetensi :
Siswa mampu mengaplikasikan prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup untuk mempelajari keanekaragaman dan peran keanekaragaman hayati bagi kehidupan.

Kompetensi Dasar :
Mengklasifikasikan keanekaragaman hayati

Dalam bentu Powerpoint.



Senin, 17 Oktober 2011

Kamis, 25 Agustus 2011

makalah-singkong


PEMANFAATAN TUMBUHAN SINGKONG SEBAGAI OBAT ALTERNATIF BAGI MASYARAKAT



Di susun oleh :
Warjuni
091434029


PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009



BAB I
PENDAHULUAN


1.     Latar Belakang
            Di Indonesia kaya akan flora dan fauna. Dari berbagai macam flora yang ada diantaranya yaitu tumbuhan singkong (Manihot esculenta). Jenis singkong ini adalah yang banyak tumbuh di daerah kalangan masyarakat. Jenis singkong ini juga banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sayuran dan umbinya dapat dijadikan sebagai bahan makanan.
Saat ini di Indonesia memiliki berbagai macam jenis penyakit, namun seiring dengan mewabahnya penyakit tidak di imbangi dengan adanya mutu dan kualitas dari obat-obatan. Sehingga melihat dari kondisi yang ada penulis terpanggil untuk memanfaatkan tumbuhan singkong untuk dapat dijadikan sebagai obat alternatif. Dalam hal ini dapat membantu para kalangan masyarakat menengah kebawah sehingga mereka tidak mengeluarkan uang untuk membeli obat dari apotik.



2.     Rumusan masalah
Bagaimana cara memanfaatkan tumbuhan singkong untuk dapat dijadikan sebagai obat alternatif ?

3.     Tujuan penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk memanfaatkan tumbuhan singkong selain untuk makanan namun dapat digunakan sebagai obat alternatif.










BAB II
PEMBAHASAN

1.            Deskripsi  Singkong

Singkong dengan nama latin Manihot esculenta merupakan umbi atau akar pohon yang panjang fisik rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis singkong yang ditanam. Daging umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan. Umbi singkong tidak tahan disimpan meskipun di tempatkan di lemari pendingin. Gejala kerusakan ditandai dengan keluarnya warna biru gelap akibat terbentuknya asam sianida yang bersifat racun bagi manusia.

Umbi singkong merupakan sumber energi yang kaya karbohidrat namun sangat miskin protein. Sumber protein yang bagus justru terdapat pada daun karena mengandung asam amino metionin. 
Tanaman singkong sangat mudah tumbuh. Tanaman singkong ini banyak ditanam di pekarangan, tanggul, ataupun sawah. Perbanyakan tanaman singkong ini dapat dilakukan dengan stek dari batang singkong tua.

1.1   Sejarah singkong
Singkong dengan nama latin Manihot esculenta atau ketela pohon merupakan tanaman pangan dengan nama lain uni kayu atau kasape. Singkong berasal dari benua Amerika, tepatnya dari Negara Brasil. Bentuk-bentuk moderen dari spesies yang telah di budidayakan dapat ditemukan bertumbuh liar di Brasil selatan. Meskipun spesies Manihot yang liar ada banyak, semua varitas Manihot esculenta dapat dibudidayakan.
Penyebarannya hamper keseluruh dunia, antara lain : Afrika, Madagaskar, India. Singkong berkembang di Negara-negara yang terkenal wilayah pertaniannya dan masuk ke Indonesia pada tahun 1852. Singkong ditanam secara komersial di wilayah Indonesia sekitar tahun 1810, setelah sebelumnya diperkenalkan orang Portugis pada abad ke-16 ke Nusantara dari Brasil.
1.2   Jenis  tumbuhan singkong
Klasifikasi tumbuhan singkong adalah sebagai berikut:
Kingdom         : Plantae atau tumbuh-tumbuhan
Divisi               : Spermatophyta atau tumbuhan berbiji
Kelas               : Dicotyledoneae atau biji berkeping dua
Ordo                : Euphorbiales
Famili              : Euphorbiaceae
Genus              : Manihot
Spesies            : Manihot Esculenta, Manihot utilissima

Varietas-verietas singkong unggul yang biasa di tanam antara lain: Valenca, Mangi, Betawi. Basiorao, Bogor, SPP, Muara, Mentega, Andira 1, Gading, Andira 2, Malang 1, Malang 2, dan Andira 4. Di beberapa daerah, singkong (Manihot utilissima) di kenal dengan berbagai nama, seperti ubi kayee (aceh), kasapean (sunda), tela pohong (jawa), tela belada (madura), lame kayu (makassar), pangala (papua).

1.3  Kandungan singkong
Umbi akar singkong banyak mengandung glukosa dan dapat dimakam mentah. Rasanya sedikit manis, ada pla yang pahit tergantung pada kandungan racun glukosida yang dapat membentuk asam sianida. Umbi yang rasanya manis menghasilkan paling sedikit 20 mg HCN per kilogram umbi akar yang masih segar, dan 50 kali lebih banyak pada umbi yang rasanya pahit. Pada jenis singkong yang manis proses pemasakan sangat diperlukan untuk menurunkan kadar racunnya. Dari umbi  ini dapat pula di buat tepung tapioca.
Singkong mengandung HCN dan senyawa ini mudah diserap oleh usus halus terbawa oleh darah keseluruh tubuh yang dapat membahayakan. Kandungan HCN dalam singkong ± 50 mg/kg, tetapi kadar tersebut tergantung pada jenis singkongnya.
Umbi singkong memiliki kandungan kalori, protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B dan C, dan amilum. Pada bagian daun mengandung vitamin A, B1 dan C, kalsium, kalori, fosfor, protein, lemak, hidrat arang dan besi. Sementara pada bagian batang mengandung tannin, enzim peroksidase, glikosida, dan kalsium oksalat.

2.     Alternatif  Pemanfaatan  Singkong
Singkong merupakan sumber makanan yang banyak mengandung karbohidrat. Umbi singkong di minati hamper di seluruh wilayah Tanah Air. Umbi singkong juga dikenal sebagai makanan pokok di beberapa daerah tertentu. Singkong dapat dimasak denga berbagai cara,vsingkong banyak digunakan pada berbagai macam masakan. Tepung singkong dapat digunakan untuk mengganti tepung gandum yang baik untuk pengidap alergi.
Menurut pakar tanaman obat, Prof Hembing Wijayakusuma, efek farmakologis dari simgkong adalah sebagai antioksidan, antikanker, antitumor, dan menambah napsu makan. Bagian yang umum dipakai pada tanaman singkong adalah daun dan umbi.
Selain sebagai makanan tanaman singkong memiliki khasiat sebagai obat alternative misalnya yaitu obat rematik, sakit kepala, demam, luka, diare, cacingan, disentri, rabun senja, beri-beri, dan bisa meningkatkan stamina.
Mengatasi rematik bisa dilakukan dengan pemakaian dalam dan pemakaian luar. Pada pemakaian luar dilakukan dengan menyediakan sebanyak lima lembar daun singkong, 15 gram jahe merah, dan kapur sirih secukupnya, dihaluskan dan ditambahkan air secukupnya. Setelah di aduk, ramuan dioleskan pada bagian tubuh yang sakit. Namun pada pemakaian dalam dapat dilakukan dengan menyiapkan 100 gram batang singkong , satu batang sereh, dan 15 gram jahe direbus dengan 1.000 cc air hingga tersisa 400 cc. lalu disaring dan diminum airnya sebanyak 200 cc. dan dilakukan dua kali sehari.
Adapun pengobatan alternative lainnya yaitu untuk obat demam, yaitu dengan daun singkong tersebut di tumbuk, lalu digunakan untuk mengkompres. Untuk mengatasi luka bernanah yaitu dengan menumbuk batang singkong lalu ditempelkan pada bagian tubuh yang sakit.
Namun ada pula digunakan sebagai obat luka garukan, yaitu dengan singkong diparut lalu ditempelkan pada bagian yang sakit dan diperban. Pada luka karena terkena benda panas, singkong diparut lalu diperas dan sari patinya dioleskan pada bagian yang terluka.
Mengatasi diare, daun singkong direbus. Lalu disaring dan diminum airnya. Obat cacingan, 60 gram kulit batang singkong dan 30 gram daun ketepeng cina direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Lalu disaring dan diminum airnya menjelang tidur. Mengatasi beri-beri, 200 gram daun singkong dimakan sebagai lalap.Untuk meningkatkan stamina, 100 gram singkong, 25 gram kencur, dan lima butir angco yang telah dibuang bijinya, diblender dengan menambahkan air secukupnya. Lalu tambahkan madu dan diminum.













BAB III
PENUTUP

1.     Kesimpulan
Tumbuhan singkong (Manihot esculenta) merupakan tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat alternative selain sebagai sayuran atau makanan yaitu sebagai  yaitu obat rematik, sakit kepala, demam, luka, diare, cacingan, disentri, rabun senja, beri-beri, bisul, dan bisa meningkatkan stamina.

2.     Saran
Dalam penulisan ini diharapkan agar masyarakat dapat memanfaatkan tumbuhan singkong sebagai obat alternative. Dan tumbuhan singkong dapat diteliti lebih lanjut sehingga ditemukan kandungan zat lainnya yang lebih bermanfaat.





DAFTAR PUSTAKA

hendwiga.blogspot.com
Karmana, Oman 1984, Penuntun Pelajaran Biologi, Bandung: Ganeca Exact.
www.manfaat singkong.com